LAPORAN
PRAKTIKUM PENGENALAN
ALAT DAN MESIN PERTANIAN
DISUSUN OLEH
PANGERAN APRIYONO SUBIRTO
NIM. 31512A0060
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MATARAM
2017
HALAMAN
PENGESAHAN
JUDUL
LAPORAN PRAKTIKUM : PENGENALAN ALAT & MESIN PERTANIAN
NAMA MAHASISWA :
PANGERAN APRIYONO SUBIRTO
NOMER INDUK MAHASISWA :
31512A0060
PROGRAM STUDI :
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS :
PERTANIAN
Mataram, Juli 2017
Mengetahui,
Dosen
Pengampuh
AMUDDIN, S.TP. M,Si
NIDN. 9908002595
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan dari matakuliah
“ALAT DAN MESIN PERTANIAN”.
Laporan ini telah penulis susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan
ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Mataram, Juli 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.........................................................................................................
i
Kata Pengantar..................................................................................................................
ii
Daftar Isi...........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................................................
1
1.2 Tujuan
Praktikum........................................................................................................
2
1.3 Manfaat
Praktikum......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Drum Destilator...........................................................................................................
3
2.2 Vakum Drying.............................................................................................................
4
2.3 Vakum Frying.............................................................................................................
5
2.4 Rice Grender...............................................................................................................
5
2.5 Alat Pengukur Kecepatan Aliran Air/Irigasi...............................................................
6
2.6 Mesin Penyuling Air Laut...........................................................................................
9
2.7 Mesin Diesel................................................................................................................
12
2.8 Mesin Pengaduk Dodol Mekanik................................................................................
15
2.9 Mesin Pengupas Kulit Kacang Tanah.........................................................................
16
2.10 Mesin Pengempres Biji Jarak.....................................................................................
17
2.11 Mesin Penghancur Arang Briket...............................................................................
17
2.12 Mesin Pembuat Kacang Telur...................................................................................
19
2.13 Mesin Penyangrai Kopi.............................................................................................
20
2.14 Mesin Pengahancur Sampah Organik........................................................................
22
2.15 Mesin Pengering Hybrid...........................................................................................
23
2.16 Pengering Lapis Tebal (Batch)..................................................................................
25
2.17 Alat Penghancur Jerami.............................................................................................
26
2.18 Alat Pemisah Fluidezed Bed.....................................................................................
27
2.19 Thresher.....................................................................................................................
27
2.20 Mesin Penepung (Tipe Disk Mill)..............................................................................
28
2.21 Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai............................................................................
29
2.22 Mesin Pencampur Ragi Tempe..................................................................................
30
2.23 Oven..........................................................................................................................
32
2.24 Mesin Pengadukan/Penggilingan Tepung Adonan...................................................
33
2.25 Mesin Surya Ternal....................................................................................................
33
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................
35
3.2 Saran............................................................................................................................
35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi sangat
erat hubungannya dalam kehidupan manusia. Kehadiran teknologi dapat mempermudah
seluruh aspek bidang kehidupan manusia. Begitu juga halnya dengan bidang
pertanian. Sudah sejak dahulu sektor pertanian menjadi penopang perekonomian
negara kita Indonesia. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap
menyumbang devisa yang cukup besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat
Indonesia dilanda krisis ekonomi yang menghancurkan perekonomian negara, sektor
pertanian melalui agribisnis dan agroindustri justru dapat terus berkembang
menjadi penyelamat perekonomian negara. Namun, dengan sumber daya yang
melimpah, proses perkembangan dan modernisasi sektor pertanian Indonesia
berjalan sangat lambat.
Itu semua
dikarenakan produktivitas pertanian yang cenderung menurun dan petani sebagai
ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah garis kemiskinan. Penyebabnya
antara lain ialah penerapan teknologi disektor pertanian yang masih rendah. Teknologi
dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan dan
menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi
merupakan hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan dan saling
mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi
kepraktisan maupun hasil yang diperolehnya.
Seperti
yang kita lihat saat ini kebutuhan manusia akan bahan pangan semakin meningkat
berbanding lurus dengan ledakan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak.
Alat-alat konvensional dalam bidang pertanian kurang dapat memadai untuk selalu
meningkatkan produksi bahan pangan tersebut. Maka dibutuhkanlah teknologi yang
lebih maju lagi. Untuk itu kita sebagai mahasiswa pertanian, harus mempelajari tentang
teknologi pertanian ini, pengenalan teknologi tentang alat dan mesin dalam
bidang pertanian sangatlah penting. Disanalah dapat dipelajari tentang seluruh
jenis dan fungsi alat serta cara kerja mesin penunjang sektor pertanian, yang
mungkin nantinya kita sebagai Mahasiswa mendapat gambaran untuk mengembangkan
atau menciptakan suatu alat dan mesin sendiri.
1.2 Tujuan
Tujuan dilaksanakan praktikum kali ini
adalah untuk memperkenalkan kepada mahasiswa macam-macam alat yang digunakan
dalam kegiatan perbengkelan pertanian.
1.3 Manfaat
Praktikum
Manfaat dilaksanakannya praktikum ini adalah antara lain sebagai proses
belajar secara nyata dalam mengaplikasikan suatu alat yang bermanfaat untuk
diri sendiri maupun orang lain. Mampu mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi ( IPTEK ). Serta dapat membangkitkan minat dalam mengamati,
mempelajari dan mengembangkan alat dan mesin pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Drum Destilator
Merupakan drum destilasi minyak atau juga
bisa disebut mesin suling atau mesin penyuling minyak. Drum destilator adalah
alat yang digunakan untuk menyuling aneka jenis minyak tanaman dengan proses
destilasi. Dengan mesin suling ini akan dihasilkan minyak Atsiri (essential
oil) yang dapat digunakan untuk beragam keperluan. Minyak yang dapat dihasilkan
antara lain minyak Nilam, minyak Kayu Putih, minyak Cengkeh, minyak pala, dll.
Fungsi destilator minyak atsiri adalah untuk memproduksi aneka minyak atsiri
antara lain: minyak Nilam, minyak Kayu Putih, minyak Cengkeh, dll.
Indonesia mempunyai banyak sekali kekayaan hayati yang dapat
dimanfaatkan dan digunakan untuk meningkatkan nilai jual produk tanaman
terutama tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri (essential oil). Di
Indonesia sudah ada lebih dari 30 jenis tanaman penghasil minyak atsiri yang
dapat di produksi secara masal namun hanya sebagian saja yang telah digunakan
dan di olah sebagai penghasil minyak secara masal.
Proses untuk mendapatkan minyak wangi biasa dilakukan dengan cara
penyulingan atau destilasi terhadap tanaman penghasil minyak. Secara umum
metode penyulingan/destilasi minyak wangi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
:
- Penyulingan dengan air dan uap
- Penyulingan dengan sistem rebus
- Penyulingan dengan uap langsung
Penerapan penggunaan dari metode tersebut berdasarkan dengan beberapa
pertimbangan meliputi jenis bahan baku tanaman, karakteristik minyak, proses
difusi minyak dengan air panas, dekomposisi minyak akibat efek panas, efisiensi
produksi serta efektifitas produksi.
2.2 Vakum Drying
Pengeringan adalah salah satu metode
pelestarian makanan tertua. Masyarakat primitif mempraktekkan pengeringan
daging dan ikan di bawah sinar matahari jauh sebelum mencatat sejarah. Saat ini
pengeringan makanan masih penting sebagai metode pelestarian. Makanan kering
dapat disimpan dalam waktu lama tanpa terjadi kerusakan. Alasan utama untuk ini
adalah bahwa mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan makanan dan pembusukan
tidak dapat tumbuh dan berkembang biak tanpa air yang cukup dan banyak enzim
yang meningkatkan perubahan komposisi kimiawi makanan yang tidak diinginkan
tidak dapat berfungsi tanpa air.
Pelestarian adalah alasan utama
pengeringan, namun pengeringan juga bisa terjadi bersamaan dengan pengolahan
lainnya. Misalnya dalam baking roti, aplikasi panas mengembang gas, mengubah
struktur protein dan pati serta mengeringkan
2.3 Vakum Frying
Merupakan
mesin penggoreng hampa
(en: Vacuum Fryer) adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam
buah dan sayuran dengan cara penggorengan hampa. Teknik penggorengan hampa yaitu
menggoreng bahan baku (biasanya buah-buahan atau sayuran) dengan menurunkan
tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik didih air
sampai 50°-60° C. Dengan turunnya titik didih air maka bahan baku yang biasanya
mengalami kerusakan/perubahan pada titik didih normal 100 °C bisa
dihindari. Teknik penggorengan hampa ini akan menghasilkan kualitas yang lebih
baik dibandingkan dengan cara penggorengan biasa, diantaranya:
- Tidak mengubah warna buah atau sayuran
- Hasil penggorengan lebih renyah
- Aroma tidak berubah
- Kandungan serat tinggi
- Lebih tahan lama meskipun tanpa bahan pengawet.
2.4 Rice Grender
Merupakan mesin yang berfungsi untuk mengupas gabah
sehingga menjadi beras putih.
Spesifikasi Mesin Rice Grender :
·
Type Mesin : AGR-RM40
·
Listrik : 2.200 watt, 220 V
·
Dimensi : 450X310X560 mm
·
Berat : 35 kg
·
Kapasitas : 200 kg/jam
2.5 Alat Pengukur Kecepatan Aliran Air/Irigasi
Dalam pengukuran kecepatan suatu aliran
contohnya zat cair dapat digunakan beberapa alat ukur aliran yang berbeda
tergantung dari alat ukur aliran yang ada atau yang tersedia.
Untuk mengukur kecepatan setempat atau kecepatan yang dirata – ratakan disebuah daerah yang keccil, atau disuatu titik, dapat diukur berdasarkan beberapa asas fisika yang berbeda, diantaranya:
Untuk mengukur kecepatan setempat atau kecepatan yang dirata – ratakan disebuah daerah yang keccil, atau disuatu titik, dapat diukur berdasarkan beberapa asas fisika yang berbeda, diantaranya:
1.
Lintasan pelampung atau partikel-partikel
yang terapung secara alami. Pada pengukuran kecepatan aliran dengan menggunakan
lintasan yang terapung secara alami bisa juga dikatakan pengukuran aliran
secara manual, dengan membandingkan kecepatan waktu benda atau partikel yang
mengalir dengan luas penampang aliran.
2.
Peranti-peranti mekanis yang berputar. Untuk
peranti-peranti mekanis yang berputar ada beberapa alat ukur yang dapat
digunakan, antara lain :
§ Anemometer cawan.
Anemometer cawan selalu berputar tanpa menghiraukan
arah alirannya. Meteran ini dapat
dipasang dengan arah yang sesuai dengan arah aliran
§ Rotor Savonius.
Cara kerja Rotor Savonius tidak jauh berbeda dengan
anemometer cawan, yakni selalu berputar pada arak yang sama tanpa menghiraukan
arah alirannya.
§ Meteran Baling
Meteran baling-baling pada saat pengukuran harus
diarahkan dengan aliran sejajar terhadap sumbu rotasinya.
§ Meteran Turbin.
Untuk meteran turbin sama
halnya dengan meteran baling – baling yakni harus searah dengan aliran terhadap
sumbu rotasinya.
3.
Tabung Pitot
Tabung
pitot merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu tekanan fluida.
Biasanya tabung pitot ini digunakan pada pesawat untuk mengukur kecepatan dari
suatu pesawat. Tabung pitot diciptakan oleh insinyur Prancis yang bernama
Henri de Pitot (1695-1771) di awal abad 18 dan telah dimodifikasi untuk bentuk
modern pada pertengahan abad ke-19 oleh ilmuwan Prancis yaitu Henry Darcy. Dan
sampai sekarang tabung pitot banyak digunakan untuk menentukan kecepatan udara
dari sebuah pesawat dan untuk mengukur kecepatan udara dan gas dalam aplikasi
industri.
Pitot tube
atau tabung pitot ialah pipa terbuka kecil dimana permukaannya
bersentuhan langsung dengan aliran. Pada tabung pitot ini terdiri dari 2 pipa,
yaitu :
a. Static tube (untuk mengukur tekanan statis)
Pipa ini membuka secara tegak lurus sampai ke aliran
sehingga dapat diketahui tekanan statisnya. Tekanan statis (fluida diam)
ditinjau ketika fluida yang sedang diam atau berada dalam keadaan setimbang.
Fluida statis erat kaitannya dengan hidraustatika dan tekanan. Hidraustatika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya maupun tekanan di dalam zat cair
yang diam.
b. Dinamic tube (untuk mengukur tekanan dinamis)
Tekanan dinamis atau fluida ideal merupakan fluida
yang mengalir (bergerak). Ciri umum dari fluida idel.
Cara Kerja Tabung Pitot :
Pada
prinsip kerjanya tabung pitot ini merubah Energi kinetik dikonversikan menjadi
static pressure head dan biasanya digunakan untuk mengukur aliran fluida yang
lambat.
Cara kerja pitot tube :
Pipa yang
mengukur tekanan statis (P1) terletak secara radial pada batang
yang dihubungkan ke skala pengukuran. Tekanan pada ujung pipa di mana
fluida masuk merupakan tekanan stagnasi dinamis (P2). Kedua pengukuran tekanan
tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli untuk mengetahui kecepatan
alirannya
untuk persamaan perhitungan kecepatan flownya menggunakan persamaan bernouli :
untuk persamaan perhitungan kecepatan flownya menggunakan persamaan bernouli :
υ= √((2(p_2-p_1))/ρ)
3.
Meteran Arus Elektromagnetik
Jika medan
magnet yang melintang mempengaruhi fluida yang menghantar, gerak fluida itu
akan mengimbaskan tegangan elektrik antara dua elektroda yang dipasang pada
aliran. Elektoda tersebut dapat dibentuk sesuai dengan garis fluida, atau
dimasukan pada dinding sehingga hanya menyebabkan sedikit hambatan pada aliran
atau bahkan tidak sama sekali. Untuk instrumen – instrumen alat ukur ini
harganya relatif mahal.
4.
Kawat panas dan Selaput panas
Anemometer
kawat panas ini sangat cocok digunakan untuk mengukur aliran yang bergejolak
dan cepat. Gagasan dasar anemometer kawat panas ini diambil dari karya
L.A.King, tentang kalor yang hilang dari silinder tipis yang panjang. Akan
tetapi kawat panas ini rapuh dan mudah rusak, sehingga kawat panas ini tidak
cocok untuk mengukur aliran zat cair, sebab kerapatannya yang besar dan endapan
yang hanyut dalam aliran tidak akan langsung memutuskan kawat tersebutu.
Untuk itu
yang lebih cocok digunakan untuk mengukur aliran zat cair yaitu anemometer
selaput panas. Cara kerja anemometer selaput panas sama dengan cara kerja
anemometer kawat panas.
5.
Anemometer doppler-laser
Dalam
anemometer ini penghukuran aliran menggunakan lasser yang sangat terfikus
dengan dilewatkan melalui aliran. Bila sinar itu dihamburkan oleh partikel yang
bergerak dalam aliran, pengamatan dapat mendeteksi suatu perubahan atau
ingsutan doppler dalam frekuensi cahaya yang terhambur.
Anemometer doppler ini memiliki beberapa keunggulan
yang diantaranya :
o Aliran tidak terganggu
o Daya pisah keruangan dari alirannya tinggi.
o Data kecepatannya tidak tergantung pada sifat termodinamika fluida.
o Tegangan – elektrik keluarnya berbanding lurus dengan kecepatannya.
o Tidak perlu dikalilbrasi.
Kekurangan dari ADL bahwa aliran fluida
yang akan di ukur harus tembus cahaya atau transparan, dan juga harga dari alat
ukur ini sangatlah mahal.
2.6 Mesin Penyuling Air Laut
Penyulingan
air laut disebut teknik destilasi. Destilasi air laut
dapat menggunakan berbagai teknologi. Air minum sangat dibutuhkan untuk
menunjang kelangsungan hidup bagi setiap individu. Manusia mampu bertahan hidup
tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air manusia akan mati dalam
beberapa hari saja. Sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia telah
mengkonsumsi air sehat walaupun belum tentu layak minum. Air layak minum
memerlukan persyaratan tertentu khusus.
Kita ketahui, sumber air berasal air
tanah, mata air, air sungai, danau dan air laut. Untuk lebih mudahnya ditinjau
dari kandungan air didalamnya maka air laut amat sedikit digunakan untuk diolah
menjadi air layak pakai dan layak minum. Hal ini disebabkan karena air laut
memiliki kandungan lebih komplek khususnya garam yang memerlukan peralatan
khusus untuk memisahkannya. Disamping itu kandungan garam (NaCl) cukup banyak
didalam air laut jika dibandingkan dengan air yang berasal dari sumber lainnya.
Luas lautan Indonesia mencapai sekitar 3.288.683km2. Sehingga Indonesia juga mendapat julukan negara maritim. Melihat Indonesia yang terletak ditengah kepungan air laut, kekurangan air bersih banyak menimpa masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki luas wilayah 251.810,71 km yang sebagian besar 95,97 persen atau 241.251,30 km2 merupakan perairan dan terdiri dari gugusan kepulauan sebanyak 1.062 pulau. Jika ditelaah, hampir setiap pulau belum semuanya memiliki air layak minum. Hal ini sulit untuk dilaksanakan karena membutuhkan dana yang besar. Membangun instalasi air bersih dan layak minum sangat besar dananya, apalagi bahan dasarnya dari air laut. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menciptakan proses yang sangat sederhana untuk memperoleh air layak pakai dan layak minum.
Pengolahan
air laut menjadi air tawar layak pakai dan minum dikenal juga dengan
istilah desalinasi. Proses ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu, pertama, proses
destilasi atau poses penyulingan air
laut. Air laut dengan kandungan berbagai zat dipisahkan dengan cara pemanasan
sehingga unsur air akan menguap. Selanjutnya uap air ini didinginkan menjadi
titik air yang selanjutnya dapat ditampung menjadi sekumpulan air bersih layak
pakai dan minum. Komponen lain seprti logam atau garam yang ada dalam air laut
akan tertinggal dengan sendirinya berdasarkan kaedah gravitasi.
Kedua,
proses pertukaran ion. Proes ini ditemukan Way pada 1852, saat melakukan
eksperimen menghilangkan ammonia dalam larutan air yang meresap melalui tanah.
Dari hasil penemuan ini kemudian dikembangkan proses konversi kimia. Proses ini
kemudian digunakan secara dan berskala (Industri). Proses pembuatan air minum
dari air laut dengan teknik pertukarn ion memanfaatkan proses kimiawi untuk
memisahkan garam dalam air. Ion garam (Na+Cl-) ditukar dengan ion seperti Ca+2
dan SO4-2. Kedua komponen ini diperoleh dari bahan alam dan sintetis. Ion alam
dapat diperoleh dari seperti zeolit sedangkan yang Ion sintetis dapat diperoleh
dari resin (resin kation dan resin anion).
Pada proses
pertukaran ion merupakan reaksi kimia dengan ion terhidrata dan sifatnya
bergerak di dalam zat padat, dipertukarkan atas dasar ekuivalen dengan ion yang
bermuatan sama yang terdapat di dalam larutan. Zat padat mempunyai struktur
seperti jala terbuka dan ion yang bergerak itu menetralisir muatan atau muatan
potensial. Pertukaran kation berlangsung bila kation yang bergerak dan
bermuatan positif terikat pada gugus yang bermuatan negatif. Proses pertukaran
ion berlangsung bila anion bergerak, bermuatan negatif yang melekat pada gugus
bermuatan positif di dalam resin, penukar kalor saling bertukar dengan anion di
dalam larutan.
Ketiga,
proses Filtrasi air laut. Proses ini lebih dikenal dengan proses Reverse
Osmosis (RO) yaitu salah satu teknologi pengolahan air laut menjadi air tawar
yang paling sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Keistimewaannya adalah mampu menyaring molekul yang lebih besar dari molekul
air. Proses filtrasi dikenal dengan Teknologi membrane. Sedangkan teknologi
membrane dapat melalui proses elektrodialisis dan RO. Dari kedua teknologi ini
RO lebih sering digunakan.
Dari ketiga
proses itu, yang paling sederhana dan mudah adalah proses destilasi atau
penyulingan air laut. Namun demikian proses ini memerlukan bahan bakar yang
cukup banyak sehingga belum seimbang antara pengeluaraan bahan bakar dengan
output yang dihasilkan. Berbagai penelitian terhadap kemungkinan pemanfaatan
air laut untuk dijadikan air layak pakai dan minum telah dilakukan dengan
berbagai jenis dan tipe peralatan pendukungnya termasuk didalamnya tentang
penggunaan bahan bakar untuk proses yang dilakukan. Penggunaan bahan bakar
minyak atau fosil untuk masa yang akan datang haruslah dipertimbangkan secara
baik, karena semakin lama semakin mahal dan persediaan bahan bakar ini semakin
menipis. Sehingga penggunaan sinar matahari atau juga lazim disebut sinar surya
dapat digunakan mengganti energi fosil ini. Energi surya dapat digunakan
sebagai bahan pemanas proses penyulingan air laut /destilasi air laut menjadi
air minum. Di beberapa daerah yang letaknya dekat dengan khatulistiwa
menjadikan energi surya menjadi sumber energi yang paling banyak dapat
digunakan.
2.7 Mesin Diesel
Berbicara
tentang komponen mesin dieseil (bagian-bagian mesin diesel) merupakan Suatu
pemahaman dari operasi atau kegunaan berbagai bagian berguna untuk pemahamam
sepenuhnya dari seluruh mesin diesel. Setiap bagian atau unit mempunyai fungsi
khusus masing-masing yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang
lain membentuk mesin diesel.
Orang yang ingin mengoperasikan,
memperbaiki atau menservis mesin disel, harus mampu mengenal bagian yang
berbeda dengan pandangan dan mengetahui apa fungsi kusus masing-masing.
Pengetahuan tentang bagian-bagian mesin diesel akan diperoleh sedikit demi
sedikit, pertama kali dengan membaca secara penuh perhatian yang berikut, dan
kemudian dengan melihat daftar istilah pada akhir buku ini setiap istilah yang
belum dapat anda mengerti.
Secara garis besar bagian mesin diesel ada 9, yaitu
sebagai berikut :
1. Silinder Mesin Diesel
Jantung mesin diesel adalah silindernya, yaitu tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau selongsong (sleeve).Diameter dalam silinder disebut lubang( bore) .
Jantung mesin diesel adalah silindernya, yaitu tempat bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian dalam silinder mesin diesel dibentuk dengan lapisan (liner) atau selongsong (sleeve).Diameter dalam silinder disebut lubang( bore) .
2. Kepala Silinder (Cylinder
Head) Mesin Diesel
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
3. Torak (Piston) Mesin Diesel
Ujung lain
dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan kepada poros daya
yang ditimbulkanoleh pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring) mesin
diesel yang dilumasi dengan minyak mesin menghasilkan sil( seal) rapat gas
antara torak dan lapisan silinder. Jarak perjalanan torak dari ujung silinder
ke ujung yang lain disebut langkah (stroke).
3. Batang Engkol (Connecting Rod)
Mesin Diesel
Satu ujung, yang disebut ujung kecil dari
batang engkol, dipasangkan kepada pena pergelangan (wrist pin) atau pena tora
(piston pin) yang terletak didalam torak. Ujung yang lain atau ujung besar
mempunyai bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan
gerak ulak-alik (reciprocating) dari torak menjadi putaran kontinu pena engkol
selama langkah kerja dan sebaliknya selama langkah yang lain.
4. Poros Engkol (Crankshaft) Mesin
Diesel
Poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui batang engkol dan pena engkol yang terletak diantara pipi engkol( crankweb ), dan meneruskan daya dari torak kepada poros yang digerakkan. Bagian dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan berputar didalamya di sebut tap (journal).
5. Roda Gila ( Flywheel ) Mesin
Diesel
Dengan berat yang cukup dikuncikan kepada poros engkol dan menyimpan energi kinetik selama langkah daya dan mengembalikanya selama langkah yang lain. Roda gila membantu menstart mesin dan juga bertugas membuat putaran poros engkol kira-kira seragam.
6. Poros Nok (Camshaft) Mesin Diesel
Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut nok, batang dorong dan lengan ayun. Pegas katup berfungsi menutup katup.
7. Karter (Crankcase) Mesin Diesel
Berfungsi menyatukan silinder, torak dan poros engkol,melindungi semua bagian yang bergerak dan bantalanya dan merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok silinder kalau lapisan silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat landasan.
8.
Sistem Bahan Bakar Mesin Diesel
Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar oleh sistem injeksi yang terdiri atas. saluran bahan bakar, dan injektor yang juga disebut nosel injeksi bahan bakar atau nosel semprot.
2.8 Mesin Pengaduk Dodol Mekanik
Mesin pengaduk dodol mekanik berguna untuk mengaduk dan memasak dodol,
jenang, dan bahan makanan lainnya yang sejenis dengan itu. Proses kerja mesin
ini adalah memasak bahan kental menggunakan LPG, disertai dengan pengadukan.
Mesin ini berfungsi untuk mengaduk bahan, disertai dengan proses memasak
pemanasan. Mesin ini cocok untuk mengaduk dodol, selai, dll.
Mesin pengaduk dodol mekanik ini memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
1. Proses pembuatan dodol / jenang lebih cepat
daripada proses pembuatan manual
2. Sistem pengadukan otomatis, sehingga menghemat
tenaga
3. Hasil adukan lebih bagus dan rata daripada proses
pengadukan manual
4. Tabung double jacket, sehingga produk tidak
mengalami pemanasan langsung dan tidak gosong
Spesifikasi Mesin Pengaduk Dodol Ini Adalah :
Kapasitas 10 kg /
proses
·
Model : MDL
10 Agrowindo
·
Kapasitas : 10 Kg / proses
·
Bahan Frame : Stainless Steel
·
Bahan Tabung : Stainless Steel
·
Dimensi (pxlxt)cm : 65 cm x 55 cm x 175 cm
·
Daya Listrik Max : 375 W / 220 V
·
Bahan Bakar Panas : Gas LPG
·
Transmisi RPM : 8 – 12 RPM
2.9 Mesin Pengupas
Kulit Kacang Tanah
Mesin pengupas kacang tanah adalah sebuah
mesin untuk mengupas atau menghilangkan kulit kacang tanah. Biasanya pengupasan
kulit kacang tanah adalah secara manual pakai tangan. Dan dengan adanya mesin
ini diharapkan dapat mempercepat proses pengupasan kacang tanah. Proses
pengupasan kacang tanah memakai mesin ini, mengharuskan kacang tanah yang
kering, atau kacang tanah hasil pengeringan. Jika dalam kondisi basah, maka
proses pemecahan tidak bisa sempurna, bahkan cenderung banyak pecahnya.
Kacang tanah adalah tanaman jenis
polong-polongan yang populer dan banyak dibudidayakan setelah kacang kedelai.
Kacang Tanah memiliki kulit kacang yang agak keras. Sehingga
untuk mempermudah pengupasan kulit kacang tanah pasca panen memerlukan
alat bantu, yaitu mesin pengupas kacang
tanah. Biji kacang tanah ini memiliki kandungan selulosa seperti
kayu tipis. Dan untuk membukanya, sedikit membutukan waktu dan
tenaga.Maka jika dalam skala besar, tentunya akan lebih mudah
menggunakan mesin pengupas kacang
tanah ini.
Spesifikasi
Mesin :
Kapasitas
|
:
|
200 Kg / Jam.
|
Bahan Material
|
:
|
Plattezer.
|
Energi Yang Digunakan
|
:
|
Listrik / Bensin.
|
Penggerak
|
:
|
Elektro Motor / Motor Bensin.
|
Daya ( Power )
|
:
|
350 Watt ( Elektro Motor ) / 5,5 HP ( Motor Bensin
).
|
Tegangan Listrik
|
:
|
220 V ( Elektro Motor ).
|
Frekuensi Listrik
|
:
|
50 Hz / 60 Hz ( Elektro Motor ).
|
Rangka
|
:
|
Besi Siku 40 / 40.
|
Dimensi Mesin
|
:
|
800 mm x 500 mm x 1000 mm.
|
2.10 Mesin
Pengempres Biji Jarak
Mesin pengempres
biji jarak digunakan untuk memeras biji jarak sehingga keluar zat cair/ minyak
sebagai sumber bahan bakar. Proses kerja
mesin ini sederhana dans emua orang bisa mengoperasikannya. Penggerak utama dari
mesin ini diesel 8 PK atau lebih dan akan menggerak kanas yang
melumatkan biji jarak hingga mengeluarkan minyak. Biji jarak dimasukkan lewat corong dan
selanjutnya akan diperas oleh as yang berputar. Zat cair/ minyak jarak akan
mengalir lewat talang kecil dan ditampung dalam tempat tersendiri.
Spesifikasi dari mesin pemeras biji jarak sbb:
Ukuran
|
P185cm x L50cm x T107cm
|
Kapasitas
|
18-25 kg bijikering/ Jam
|
Penggerak
|
Diesel 8 PK pada 2600 rpm
|
BahanBakar diesel
|
Solar atauminyaknabati
|
2.11 Mesin Penghancur
Arang Briket
Tempurung kelapa yang selama ini hanya
menjadi limbah atau diolah sebagai arang kelapa tengah dikembangkan menjadi
briket. Briket tersebut mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan arang batok.
Mesin yang digunakan antara lain adalah mesin penghancur arang batok menjadi
tepung kasar, mesin penghancur tepung kasar menjadi halus, mesin pencampur
,mesin pematang bahan, mesin pencetak briket, mesin pemotong dan pengering
briket. Dengan semakin sulit dan mahalnya bahan bakar pada masa sekarang, bahan
bakar alternatif menjadi pilihan, salah satunya adalah Briket Tempurung Kelapa,
dimana bahan baku utamanya adalah tempurung kelapa yang sudah diolah menjadi
briket tanpa menggunakan bahan kimia. Briket Tempurung Kelapa ini memiliki
banyak keunggulan bila dibandingkan dengan bahan bakar lainnya.
Mesin penghancur arang briket ini
memiliki fungsi untuk menghaluskan/ menepungkan bongkahan arang menjadi tepung
arang untuk di jadikan bahan briket.
Spesifikasi Mesin Penghancur Arang Briket :
Dimensi : 900 x 600 x
1100 mm
Pengerak : Diesel 8 HP
Material Tabung : Mild
Steel
Material Rangka : Siku,
UNP
Material Cover : Mild
Steel
Material Penggiling :
Mild Steel
Transmisi : Pulley Dan
V-Belt
Kapasitas : 100-150
kg/jam
Spesifikasi Dimensi :
105 x 700 x 1200 mm
Pengerak : Diesel 10,5
HP
Material Tabung : Mild
Steel
Material Rangka : Siku,
UNP
Material Cover : Mild
Steel
2.12 Mesin Pembuat Kacang Telur
Mendengar makanan yang bernama kacang telur tentu hampir semua tahu bahwa camilan yang satu ini sangat cocok dimakan saat santai bersama kelurga. Kacang telur yang renyah dan gurih dibuat dari bahan dasar kacang tanah kemudian ditutup rapat oleh adonan tepung yang dicampur dengan telur dan bahan lainnya. Dengan campuran bumbu yang pas tentu kita akan bisa menghasilkan kacang telur yang manis, renyah. Cara membuat kacang telur memang cukup mudah. Ini salah satu proses pembuatan kacang telur manis renyah :
· Pertama Siapkan bahan-bahan sesuai kebutuhan Anda selanjunya
· Campurkan margarin cair, gula halus, bawang merah
bawang putih dan garam lalu
dikocok sampai tercampur rata
· Masukkan kuning telur kedalam kacang yang sudah
dikupas, aduk hingga merata
· Gulingkan kacang kedalam tepung terigu dalam satu
wadah sampai merata ( lakukan
berulang-ulang
sampai ketebalan adonan menjadi pas ) dan agar maksimal bisa
menggunakan mesin
· Panaskan minyak lalu goreng kacang telur sampai
berwarna kuning kecoklatan dan
matang, angkat tiriskan
· Masukkan kacang telur yang sudah matang kedalam toples
dan siap untuk disajikan
Kita juga perlu memperhatikan prosesnya
agar kualitasnya terjamin apalagi jika kita ingin menekuni usaha snack kacang
telur ini. Maka agar hasilnya berkualitas bagus dan standar, prosesnya harus
kita buat standar baku pembuatannya salah satunya dengan alat bantu mesin.
Kelebihan mesin kacang telur ini jugas
bisa di gunakan untuk membuat kacang atom. Maka dengan mesin ini satu alat bisa
membantu Anda dalam mengoptimalkan peluang bisnis.
Spesifikasi
Mesin Pembuat Kacang telur :
· Dimensi : 500 x 400 x 1000 mm
· Penggerak : Elektro motor
· Input daya : 350 watt
· Kerangka : Besi siku dan mild
steel
· Tabung pegaduk : Stainless
steel
· Transmisi : Pully dan gear box
· Kapasitas produksi : 5-10 kg per
proses
· Fungsi : Melapisi tepung untuk membuat kacang atom dan
kacang telur
2.13 Mesin
Penyangrai Kopi
Merupakan mesin yang kegunaannya sebagai
penyangrai biji-bijian atau roaster. Mesin sangrai ini dibuat dengan teknologi
yang terbaru sehingga dapat memasak produk seperti kopi, kedelai, kacang
dan lain-lainnya supaya prodok dapat matang dan juga kering. Untuk cara kinerja
dari mesin roaster biji-bijian ini sendiri dengan cara produk dipanaskan dengan
menggunakan contol suhu secara otomatis. Mesin ini dilengkapi dengan motor
pemutar sehingga pemanasan yang dihasilkan dapat merata dan juga terkontrol.
Prinsip
kerja dari mesin sangrai ini adalah
: produk dipanaskan dengan suhu terkontrol otomatis, sambil diputar, sehingga
pemanasan bisa merata dan terkontrol. Mesin ini telah banyak digunakan para
pengusaha dan dinas pemerintah di beberapa kota di Indonesia.
Keunggulan mesin penyangrai kopi ini
adalah sebagai berikut:
·
Produk matang merata
·
Mesin stainless steel
·
Hemat biaya (LPG dan Listrik)
·
Termostat control suhu otomatis. Bisa disetting sesuai
dengan keinginan Anda
· Bisa
menuangkan hasil (arah putaran bisa dibalik)
Beberapa industri yang membutuhkan mesin
sangrai ini antara lain :
· Industri pengolahan kopi
· Industri pengolahan kacang
· Industri pengolahan roti
· Industri pengolahan makanan ringan
· dan semua industri yang membutuhkan penyangraian produknya
Spesifikasi Mesin Penyangrai Kopi
:
· Tipe Mesin : SGR-15
· Kapasitas:
15 kg / proses
· Dimensi:133
x 63 x 110 cm
· Bahan
Bakar: LPG
· Listrik:
450 watt, 220 V
· Bahan:
Full Stainless Steel
2.14 Mesin
Penghancur Sampah Organik
Mesin penghancur sampah organik merupakan
mesin yang berfungsi untuk mencacah berbagai jenis sampah organik seperti
rumput, limbah sayur, limbah buah,daun, ranting kecil dan sampah organik
lainnya menjadi ukuran keci-kecill. Dalam proses pengolahan kompos kita
dapat menggunakan berbagai macam peralatan pengolahan sampah seperti mesin mixer kompos, mesin conveyor sampah,
dan mesin pengolah sampah lainnya.
Mesin pencacah sampah organik ini paling
sering digunakan oleh pelaku usaha pengolahan pupuk organik atau kompos. Salah
satu cara untuk mempercepat proses pengomposan, maka bahan baku pupuk organik
harus dicacah terlebih dahulu menjadi ukuran kecil. Setelah proses pencacahan
bahan baku sampah organik, selanjutnya bahan baku dicampur dan difermentasi.
Setelah proses pengomposan selesai dan sudah menjadi kompos, selanjutnya pupuk
disortasi dengan menggunakan mesin pengayak kompos atau
dilakukan secara manual agar ukuran kompos seragam. Selanjutnya pupuk organik
dikemas sesui kebutuhan.
Mesin pencacah sampah organik dapat
digunakan oleh pelaku usaha di bidang pengolahan sampah seperti TPST,KSM
Pengolahan Sampah, Bank Sampah, Petani, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas
Pasar, Sekolah, Universitas, dan Unit Pengolahan Sampah Lainnya.
Spesifikasi Mesin Pencacah Sampah Organik :
Kapasitas : 1000 – 1500 kg bahan baku / jam
Merk : Aneka Mesin
Tipe : AM-PC1500
Dimensi mesin : 180 x 90 x 150 cm
Diameter tabung : 60 cm
Material tabung : Plat besi
Material rangka : Besi UNP 12 & UNP 10
Material pisau : Baja dikeraskan
Penggerak : Diesel 13 HP atau EM 10 HP
Merk : Aneka Mesin
Tipe : AM-PC1500
Dimensi mesin : 180 x 90 x 150 cm
Diameter tabung : 60 cm
Material tabung : Plat besi
Material rangka : Besi UNP 12 & UNP 10
Material pisau : Baja dikeraskan
Penggerak : Diesel 13 HP atau EM 10 HP
2.15 Mesin Pengeringan Hybrid
Pengeringan
hybrid merupakan pengering yang menggunakan dua atau lebih sumber energi untuk
proses penguapan air. Pengeringan hybrid biasanya menggunakan panas matahri dan
energi listrik. Pengering mekanis sistem hybrid pada umumnya sama dengan
pengeringan lainnya. Radiasi matahari diubah menjadi energi panas,
dikombinasikan dengan energi panas hasil pembakaran biomassa apabila radiasi
matahari berkuran atau tidak ada. Pada saat siang hari pengering hybrid
menggunakna sinar matahari sebagai sumber tenaga pengering, sedangkan pada
malam hari pengering hybrid menggunakan heater atau pemanas
buatan.
Kelebihan
menggunakan mesin hybrid ini yaitu, (1). biaya operasional yang sedikit; (2).
Berlangsung secara kontinyu; (3). Tidak tergantung tempat, waktu dan cuaca;
(4). Kadar air yang dihasilkan relatif homogen; (5). Proses pengeringan yang
cepat karena teraduk merata; (6). Menggunakan sumber energi yang
berbeda. Namun, alat ini juga memiliki kelemahan, dimana alat ini
memiliki luas penampung pengeringan yang kecil dan terbatas pada pengeringan
produk pertanian berbentuk padat.
Pengering hybrid meiliki fentilasi pada sela
selanya. Fentilasi ini berfungsi untuk mengeluarkan uap air yang ada didalam
pengering hybrid. Apabila suatu alat pengering hybrid tidak memiliki fentilasi
maka akan menimbulkan lingkungan yang lembab pada bagian dalamnya. Karena
walaupun didalmnya panas namun udara yang ada dialamnya terperangkap. Pada atap
alat pengering hybrid diberi space (ruang) yang berfungsi
untuk memebuat sirkulasi udara yang ada didalmnya menjadi rata. Suhu didalam
pengering hybrid dapat mencapai 70o C.
Pengeringan
umumnya digunakan pada bahan pangan dengan dua cara yaitu pengeringan dengan
penjemuran dan pengeringan dengan alat pengering. Tidak hanya pengering hybrid,
di bidang pertanian juga memiliki alat pengering lainnya sepertimesin box
dryer, Merupakan mesin yang digunakan untuk pengeringan hasil
pertanian seperti padi, jagung, kedelai, kopi, gabah, gaplek, kakao, kemiri,
dan lainnya. Alat ini berfungsi untuk mengeringkan produk sebagai pengganti
proses pengeringan dengan bantuan matahari. Dengan menggunakan mesin ini dapat
menghemat waktu pengeringan, tempat pengeringan, serta tenaga dalam
pengeringan. Bahan bakar yang digunakan untuk mesin pengering padi produksi
dapat dipilih sesuai kebutuhan seperti dari sekam, kayu bakar, dan LPG. Adapun kelebihan
dari alat ini dibandingkan dengan pengering hybrid yaitu :
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Alat pengering buatan pada umumnya terdiri
dari tenaga penggerak dan kipas, unit pemanas
(heater), serta alat-alat kontrol. Sebagai sumber tenaga untuk mengalirkan
udara penggerak dapat digunakan motor listrik atau motor bakar. Untuk alat pengering dengan unit pemanas, beberapa
macam sumber energi panas yang digunakan adalah
gas, minyak Bumi, batubara atau elemen pemanas listrik. Pada waktu sekarang ini kerisauan petani dalam
mengolah gabah semakin teratasi karena para teknisi
telah dapat menciptakan alat pengering gabah mekanis, seperti batch dryer, continous
drying, dan bin
dryer.
Pengeringan
adalah proses pindah panas dan kandungan air secara stimultan. Udara panas yang dibawa oleh media pengering akan
digunakan untuk menguapkan air yang terdapat di dalam bahan. Uap air yang
berasal dari bahan akan dilepaskan dari
permukan bahan ke udara kering. Dasar proses pengeringan adalah terjadinya
penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air antara udara dengan
bahan yang dikeringkan. Tujuan dari pengeringan antara lain adalah untuk
mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan mikroorganisme dan
kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti agar
bahan memilki masa simpan yang lama. pengeringan
menyebabkan sifat asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu dan memerlukan
penanganan tambahan sebelum digunakan yaitu rehidrasi.
2.16 Pengering Lapis Tebal (Batch)
Pengering
lapisan tebal (batch) adalah alat pengering yang digunakan untuk pengeringan
dimana terdapat gradien kadar air pada lapisan pengeringan untuk setiap waktu
(Henderson dan Perry, 1976). Pada awal proses pengeringan, pengeringan terjadi
pada lapisan bawah. Kemudian proses pengeringan terjadi pada lapisan yang tepat
di atasnya. Ketika pengeringan telah berlangsung pada semua lapisan, semua
bahan telah dikeringkan sampai terjadi keseimbangan dengan udara
pengering.Pengeringan lapisan tebal digunakan pada pengeringan biji-bijian,
dimana bahan ditumpuk sampai ketebalan tertentu. Udara pengering bergerak dari
bagian bawah tumpukkan ke bagian atas melewati bahan sambil melepaskan sebagian
panas sehingga terjadi proses penguapan.
Bagian-bagian
alat antara antara lain bak pengering adalah tempat mengeringkan bahan yang
diinginkan, blower sebagai penyalur udara panas, heater sebagai sumber energi
panas diperoleh.
2.17 Alat Pengahancur Jerami
Alat penghancur
jerami ini adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan jerami yang akan
digunakan sebagai pakan ternak, jerami perlu dihancukan agar lebih mudah
diberikan kepada ternak. Alat ini juga dapat berfungsi sebagai penghancur
sampah yang ada disekitar kita.Tenaga yang dignakan adalah tenaga listrik dan
memiliki putaran minimal 30 rpm. Pisau pemotong yang dimiliki ada dua yakni pisau
statis dan pisau dinamis, pisau statis adalah pisau yang tidak atau sebagai
penghempas jerami dan pisau dinamis adalah mata pisau yang berputar yang akan
menghancurkan jerami.
Bagian-bagian
dari alat ini adalah pisau pemotong sebagai penghancur jerami, konveyor
penghubung motor listrik dengan poros pisau, motor listrik sebagai sumber
energi pemutar, hopper sebagai lubang pemasukkan bahan, saringan, bantalan ,
handle dan penutup.
2.18 Alat Pemisah
Fluidezed Bed
Alat
yang digunakan sebagai pemisahan racun yang terkandung pada tepung atau
sejenisnya dengan berdasarkan pada massa jenis bahan. Alat ini dikatakan
fluidized bed karena alat ini menggunakan aliran fluida sebagai tenaga untuk
memisahkan racun tersebut. Alat ini menggunkan tenaga listrik untuk menjalankan
blower.
Bagian-bagian
alat ini antara lain blower sebagai penghembus udara yang digunakan untuk
memisahkan racun dan tepung, ruang pemisah tempat berpisahnya racun dan tepung,
dan wadah sebagai penampung tepung yang sudah dipisahkan.
2.19 Thresher
Thresher adalah alat perontok benih padi. Perontokan
merupakan bagian integral dari proses penanganan pasca panen padi, dimana padi
yang telah layak dipanen dirontokkan untuk memisahkan bulir-bulir padi
jeraminya. Prinsip kerja thresher ini adalah dengan memukul bagian tangkai padi
(jerami) sehingga bulir-bulir terlepas.Dalam mempersiapkan banyak hasil tanaman
untuk dipasarkan, biji-biji perlu dipisahkan dari tangkai tempat tumbuhnya.
Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi)
adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan
berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia. Thresher
jenis pedal mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani
dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan/
sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi. Dengan menggunakan
pedal tresher maka didapat beberapa keuntugan, yaitu selain
menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih
tinggi serta kehilangan bulir yang lebih rendah.
Prinsip dasar alat perontok ini adalah
merontokkan bulir dari malai atau tangkai tanaman dengan menarik-nariknya
dengan menggunakan suatu silinder putar yang dilengkapi gigi-gigi.Silinder
diputar dengan menggunakan rantai yang dihubungkan dengan engkol (untuk
perontok manual) atau poros mesin yang berputar.Gabah yang telah dirontokkan
langsung ditampung dalam karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg
per jam dengan kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300
kg/jam dengan tingkat kebersihan 95%. Bagian komponen pedal thresher terdiri dari :
1.
Kerangka utama terbuat
dari kayu kaso atau pipa besi dengan ukuran keseluruhan unit bervariasi, biasanya
120 cm x 120 cm.
2.
Silinder perontok terbuat
dari lepengan papan berjajar berkeli-ling membentuk silinder. Pada lempengan papan tersebut ditancapkan gigi perontok yang terbuat dari
kawat baja berbentuk huruf V terbalik.. Cara pemasang-an gigi perontok 20 mm
diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada rangka utama.
3.
Unit transmisi tenaga
melalui rantai sepeda dan spocket yang prinsip kerjanya sama seperti mesin
jahit.
4.
Tutup penahan gabah
terbuat dari lembaran plastik. Bagian ini dapat dilepas dari kerangka utama.
2.20 Mesin Penepung (Tipe Disk Mill)
Disk
Mill merupakan peralatan atau juga bisa disebut mesin yang membuat tepung atau
mesin penepung selain hammermill yang biasa digunakan untuk proses pengolahan
hasil pertanian untuk kebutuhan pakan.
Keterangan Struktur Mesin Penepung - Mesin Disk
mill:
1.Hopper
B
2.Hopper
A
3.Body
4.Inlet
5.Rotator
6.Inner
end Cover
7.Taper
roller bearing
8.Outer
End Cove
9.Main
Shaft
10.Small
Triangle Belt Wheel
11.Knuckle
Gear
12.Pinion
Gear Wheel
13.Oblate
Gear
14.Roda
Gear Besar
15.Sieve / Saringan
16.Valve/ Katup
17.Outlet
18.Base / Penyangga
Prinsip
yang digunakan adalah Part No. 11 yakni Knuckle gear yang ada di piringan
rotator berputar dengan kecepatan tinggi dan membuat bahan bahan biji-bijian bertumbukan
dengan part no. 12 . Pinion Gear Wheel. Setiap biji-bijian yang hancur dan
halus akan melewati part no. 15 yakni saringan. Setiap bahan yang belum halus.
Penepungan dengan diskmill dilakukan pada biji-bijian dengan kadar air rendah
mendapatkan hasil tepung yang sangat bagus.
20.21 Mesin Pengupas
Kulit Ari Kedelai
Mesin
Pengupas Kulit Ari Kedelai adalah salah satu mesin yang memberikan
kemudahan untuk pengupasan kedelai dengan cara efisien. Fungsi utama untuk
mesin pengupas kedelai adalah mengupas kulit luar atau kulit ari kedelai yang
keras menjadi lebih mudah lewat penggunaan mesin yang terbilang lebih praktis.
Beberapa bisnis makanan dengan bahan kedelai membutuhkan proses pengupasan
kulit ari kedelai yang mudah. Biasanya para pengusaha tahu ataupun tempe sering
menemui kesulitan saat mengolah kedelai dalam mengupas kulit ari kedelai.
Tekstur kulit ari kedelai yang keras dengan bentuk biji kedelai yang kecil
menyulitkan pengupasan kedelai jika dikerjakan menggunakan cara manual. Meski
direbus berulang kali, masih saja kulit kedelai sulit dikupas.
Dengan
menggunakan mesin pengupas kedelai akan membuat proses pengupasan kedelai akan
berjalan lebih cepat, muda serta lebih efisien. Cara penggunaan mesin pengupas
kedelai terbilang lebih mudah tanpa perlu proses yang berlama-lama. Dengan
dilengkapi hoper semakin memudahkan untuk pengupasan kulit kedelai.Material
untuk mesin pengupas kulit ari kedelai didesain menggunakan rangka dengan bahan
besi yang dilengkapi bahan stainlss di bagian hoper. Dalam penggunaan mesin
pengupas kulit ari kedelai perlu dilakukan perebusan kedelai terlebih dahulu
dengan fungsi agar kedelai saat dikupas tidak akan mudah hancur.
2.22 Mesin Pencampur Ragi Tempe
Seperti
namanya mesin ini di gunakan untuk mengaduk/mencampur kedelai dengan ragi agar
tercampur sempurna. Bagian-bagian mesin pencampur kedelai dengan kapang dibagi
menjadi 8 bagian, yaitu: hopper, ruang pencampur, pulley, poros, motor,
tampungan, engsel dan kerangka mesin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Fungsi-fungsi mesin pencampur ini adalah:
- Hopper : berfungsi sebagai jalan pemasukkan dan pengeluaran bahan (kedelai dan Kapang) yang dicampur.
- Ruang Pencampur : berfungsi sebagai wadah/tempat proses pencampuran bahan terjadi.
- Pulley :berfungsi sebagai transmisi untuk memutar ruang pencampur, tiap pulley yang digunakan dihubungkan oleh v-belt.
- Poros : sebagai penyalur daya atau sistem transmisi.
- Motor : berfungsi sebagai penggerak dengan mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik untuk memutar ruang pencampur.
- Tampungan : berfungsi untuk menampung kedelai yang sudah tercampur ragi saat dikeluarkan dan tidak berserakan.
- Engsel :berfungsi sebagai pengunci hopeer sehingga tidak terbuka saat proses pencampuran.
- Kerangka Mesin : berfungsi sebagai penopang mesin agar berdiri dengan tegak dan mudah dioperasikan.
Dimensi
mesin yang digunakan adalah diameter 40 cm, tinggi selimut 54 cm, dan
tinggi kaki 95 cm. Material bahan yang digunakan untuk ruang pencampur adalah
stainless steel, alasannya untuk menghidari terjadinya korosi (karat) akibat
gesekan ataupun pencucian alat. Adapun kapasitas maksimum yang dapat masuk
kedalam ruang pencampur sebesar 10 kg dengan perbandingan kedelai dan kapang
(ragi) yaitu 5:1. Didalam ruang pencampur dilengkapi dengan 3 buah sirip yang
digunakan untuk mengaduk kedelai (ragi) dan kapang sehingga proses pencampuran
dapat merata dan bahan tidak mudah rusak.
2.23
Oven
Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi
untuk memanaskan ataupun mengeringkan.Biasanya digunakan untuk mengeringkan
peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur kadar air. Tidak semua alat gelas dapat dikeringkan
didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat
dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah.Oven juga merupakan alat
sterilisasi menggunakan udara kering bertemperatur tinggi.Oven termasuk alat
sterilisasi secara fisik karena menggunakan suhu dan tekanan.Fungsi OvenUntuk
memanaskan atau mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun
pelarut organik.
·
Bagian-bagian oven
1. Tombol POWER
adalah tombol yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven.Selain itu terdapat tombol
untuk menyalakan atau mematiakn kipas.
2. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik
turunkan kecepatan putaran kipas.
3. Pada
bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV
menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV
menunjukkan suhu yang diinginkan.
4. Tombol
SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk
mensetting suhu yang diinginkan.Dapat pula
untuk mensetting waktu.
2.24 Mesin Pengadukan/Penggilingan Tepung Adonan
Mesin yang berfungsi sebagai pengaduk serta penggiling adonan tepung
roti otomatis pengadukan biasanya berlangsung selama 30 s/d 45 menit
menggunakan mixxer semua bahan kering di masukan dan diaduk terlebih dahulu
selama 5 menit (airasi)
Lakukan pencampuran semua bahan secara
merata untuk hidrasi yang sempurna dari pati dan protein sehingga membentuk
gluten, pelunakan gluten dan memperoleh kekuatan menahan gas dengan baik.
Lama pengadukan harus disesuaikan dengan
kemampuan tepung terigunanya (jumlah protein), karena semakin tinggi proteinnya
semakin lama pengadukannya, demikian pula sebaliknya.
2.25 Mesin Surya Ternal
Energi surya merupakan salah satu energi
alternatif yang potensial untuk dikembangkan. Energi ini merupakan sumber utama
(asal) dari hampir seluruh sumber energi di dunia yang melalui berbagai proses
penyampaiannya ke bumi dapat dimanfaatkan secara langsung
atau
melalui proses konversi alami menjadi energi terbarukan lain seperti energi
angin, hidro, biomassa, otot (ternak), dll.
Proses pengeringan dan pendinginan
merupakan dua proses ternal yang populer dilakukan di daerah produsen hasil
pertanian. Tujuan utama dari proses pengolahan hasil pertanian ini adalah untuk
menciptakan kondisi produk agar nantinya dapat disimpan lama baik untuk tujuan
konsumsi, produksi maupun perdagangan. Tanpa pengeringan dan pendinginan hasil pertanian
yang telah dipanen akan mudah busuk atau berjamur dan berkecambah, terlebih
mengingat
kondisi negara kita yang sepanjang tahun berada pad a suhu dan RH yang cocok
bagi kehidupan jasat renik atau serangga yang merusak. Melalui proses
pendinginan dan pengeringan kualitas bahan dapat terjaga melalui sistem
penyimpanan sehinggafluktuasi harga yang sangat merugikan produsen dapat
diredam. Dengan terkontrolnya harga komoditas yang dihasilkan, para petani
dapat merencanakan usahanya secara lebih optimal, agar didapat keuntungan yang layak
demi kesinambungan usahanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah dilakukannnya praktikum tentang
pengenalan alat dan mesin pertanian ini,
maka di ambilah sebuah kesimpulan bahwa pengggunaan serta perawatan dari
berbagai macam alat dan mesin pertanian
diperlukan suatu ketekunan dan penuh konsentrasi karena, proses kerja dari
setiap alat harus mengikuti proses untuk mengoperasinya.
3.2 Saran
Kepada seluruh mahasiswa diharapakan agar selalu giat dan aktif disetiap
kegiatan praktikum yang dilakukan sehingga bukan hanya lulus mata kuliah ini
saja akan tetapi mendapatkan ilmu dan manfaat yang besar.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous,
1970 “ Laporan Survey Mesin dan Alat Pada
Pertanian Padi di Indonesia”, Fakultas Mekanisasi Dan Teknologi Hasil
Pertanian-IPB., Bogor.
Mulyoto H dkk, 1996, Mesin-Mesin Pertanian, Bumi Aksara, Jakarta
Soedijanto,
1971. “ Laporan Tentang Kegiatan Dinas
Alat-alat dan Mesin-Mesin Pertanian “, Direktorat Teknik Pertanian,
Jakarta,.
Depdiknas, 2002. Pengetahuan
Alat dan Bahan Dalam Kegiatan Pertanian. Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.
Malang.